JAKARTA, KOMPAS.TV Pendakwah Gus Miftah ikut berkomentar dengan aksi viral seorang pria yang menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru yang viral di media sosial.
Gus Miftah menyayangkan aksi pria itu. Menurut Gus Miftah setiap daerah punya adat istiadat atau aturan yang berbeda. Ia pun meminta agar tidak merasa paling pandai agar tak salah arah.
Menurutnya perlu diubah otak dan cara pandang bukan budaya. Ia juga berpendapat aksi ini tidak pantas dilakukan.
Baca Juga Pria Penendang Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru Diduga Seorang Relawan di https://www.kompas.tv/article/249980/pria-penendang-sesajen-di-lokasi-erupsi-semeru-diduga-seorang-relawan
“Desa mawa cara, negara mawa tata”.Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda “Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka” Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka Note: yang perlu dirubah itu otak dan cara pandangnya bukan budayanya Pernah nggak ada berfikir yang membuat itu orang non Islam, atau orang Jawa yang memegang teguh adat istiadatnya? Atau mungkin juga orang Islam yang baru belajar? Pantaskah cara yang dilakukan seperti itu? Kalau dulu dakwah wali songo sekasar itu, mungkin Islam belum seperti hari ini di nusantara,” tulis Gus Miftah di akun Instagramnya (10/1/2022).
Video Editor: Laurensius Galih Krisna
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/249997/gus-miftah-komentari-video-viral-pria-tendang-sesajen-di-lokasi-erupsi-gunung-semeru
